Thursday, March 1, 2018

Time to Market, Abstrakasi, development board, mikrokontroler dan Arduino

Tulisan ini sebenarnya ditujukan bagi orang awam dibidang elektronika atau mereka yang mempelajari embedded system dengan menggunakan board development arduino.
Isu klasik dibidang elektronika dan pengembangan perangkat adalah bagimana memotong atau memperingkas waktu pengembangan perangkat, atau istilah kerennya adalah time to market.
Sejak dulu para profesor dibidang elektronika terus berkarya untuk memperkecil time to market. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat sebuah development board yang mempermudah developer untuk mengimplementasikan rancangannya.

Jaman pengembangan primitif pun bergeser menjadi jaman pengembangan dengan absraksi yang lebih tinggi yaitu untuk implementasi sebuah rancangan, dapat membuat sebuah rangkaian rutin program dan meletakkannya dalam satu komponen untuk diproses. Komponen pemrosesan rutin program ini bisa diibaratkan dengan prosesor. Sebuah prosesor memiliki komponen utama yaitu Register, ALU dan CU.

Untuk menggunakan prosesor, diperlukan sarana antarmuka agar hasil komputasi dapat ditampilkan, dalam hal ini display. Sarana antarmuka yang dimaksud dapat berupa Pin atau jalur yang terhubung dengan driver dari sebuah display.

Fasilatas antarmuka yang sebelumnya berada diluar prosesor, dipindahkan kedalam paket sebuah prosesor, salah satu alasannya karena teknologi semikonduktor yang semakin kecil sehingga tersedia ruang yang cukup untuk menambahkan fitur antarmuka. Prosesor yang ditambah dengan fitur antar muka disebut kontroler (mikrokontorler).

Baiklah, saya rasa cukup penjelasannya tentang latar belakan, abstraksi dan prosesor. Lanjut dengan Hal utama yang ingin saya serukan yaitu menyamakan bahasa dan istilah.
Cerita tentang development board, saat ini ada development board yang sangat populer dan menjadi tonggak sejara perkembangan perangkat embedded system. Perangkat yang saya maksud adalah ardunio.

Sedikit sejarah tentang arduino, perangkat ini mulai dikembangkan pada tahun 2003. Saat ini istilah atau sebutan arduino akan langsung mengarah pada sebuah development board. Padahal untuk mengembangkan perangkat dengan arduino kita memerlukan sebuah editor dan kompiler program (Arduino IDE) dan bootloader. Sehingga kata arduino dapat mengarah pada tiga makna yaitu, Arduino IDE, board aruino dan bootloader arduino.

Jika ada yang menyebutkan arduino adalah mikrokontroler, maka statment tersebut adalah salah, karena arduino menunjuk pada tiga hal diatas. Untuk menunjukkan hardware arduino ada baiknya menyebut arduino dengan istilah board arduino. Sementara untuk menyebutkan program arduino atau tempat koding, ada baiknya disebut arduino IDE. Dan yang terahir adalah bootloader, isitilah ini kurang digunakan karena ketika IC yang digunakan pada board arduino biasanya sudah dilengkapi dengan bootloarder arduino.

Bagi para pembaca, semoga dapat menggunakan istilah yang sesaui untuk menunjuk sebuah produk.

Terus apa bedanya Arduino dengan esp8266. Nah, statment ini menarik. Sebelumnya perlu dijelaskan bahwa arduino yang disebutkan pada kalimat pertama adalah menunjukkan pada board arduino. Perbedaan antara board arduino dengan esp8266 adalah esp8266 telah memiliki stack khusus (fitur pembeda) untuk komunikasi wifi, sementara board arduino perlu menambahkan shield.


Mungkin cukup sampai disini dulu penjelasannya. terima kasih sudah berkunjung..

No comments:

Post a Comment