Tuesday, February 11, 2014

Pemodelan, kesetimbangan

Bimbingan hari ini,

Sore tadi, dengan berani berangkat ketemu advisor, tanpa membawa progres dari hasil pembicaraan pertemuan sebelumnya, hanya dengan berbekal satu gambar yang belum lengkap dan satu kalimat sakti "jika tidak bisa diselesaikan di dunia, maka bawa ke surga dan eksekusi, setelah itu kembalikan hal tersebut ke dunia".

Begitu saktinya kalimat tersebut sehingga pembicaraan pun tentang kalimat tersebut mengalir dengan indahnya sampai harus dihentikan karena ada anak calon dibimbing, tiba tiba memecah konsentrasi dan datang dengan ide ide yang sangat berbeda dari topik pembicaraan sebelumnya.

Tentang pertemuan hari ini, beginilah kisahnya.....

Sebagai pembuka, saya menunjukkan sebuah grafik yang sudah di tambahkan dengan beberapa diagram sebagai idenya. Hal ini adalah sangat wajar karena untuk memulai sebuah percakapan dengan advisor, perlu triger yang membuat beliau tertarik sehingga dengan asiknya ide-ide dan tanggapan mengalir memenuhi ruang pertemuan senjah tadi.

Tanggapan dan sepakat mulai mengalir dari pada mahasiswa yang hadir. Beliau mulai memaparkan ide-ide yang ada, bahwa jika merancang sesuatu rancanglah sampai pada tahap atau komponen yang akan memberikan umpan balik pada sesuatu tersebut, sehingga proses yang terjadi dapat terus berputar dan terus digunakan sampai batas waktu tertentu.

Berbicara tentang komponen yang memberikan umpan balik atau kata asiknya adalah memberikan tanggapan. Tanggapan memang perlu sebagai cross cek apakah yang dikerjakan sudah sesuai atau tidak dengan hal hal yang telah ditentukan....

kayaknya mulai kurang asik nich membahas grafik yang pertama. jika memang begitu adanya, lompat saja ke "dunia agar dapat dibawa ke surga"

Topik yang kedua yang dibicarakan dengan beliau bertolak dari sebuah rutinitas proses perancangan dan pengembangan sebuah system. Ada tiga hal umum yang sering dilakukan dalam proses ini, yaitu Analisis, Modeling, dan Sintesis.

Sudut pandang yang coba dibangun adalah pada proses analisis, hasilnya adalah sebuah model, sama halnya pada proses sintesis, awalnya adalah model. Disini muncul pertanyaan, apakah yang dimaksud model pada proses analisis sama dengan model para proses sintesis.???

Pembicaraan mulai asik nich, tujuan yang sebenarnya adalah untuk meng sinkron kan istilah yang digunakan, agar pada kemudian hari tidak terjadi perbedaan pemahaman pada istilah yang digunakan.

Modeling....proses pemodelan, sementara "model" menurut advisor adalah representasi dari sesuatu untuk dipahami oleh orang atau komputer, menggambarkan bahasa tertentu yang bermaksud menunjukkan sebuah kesetimbangan.

Ambil kata kesetimbangan.

Kesetimbangan yang dimkasud disini adalah model tersebut adalah sebuah persamaan, kondisi setimbang.

Jika ditanyak apakah model dari analisis dan sintesis adalah sama, ternyata tidak. hal yang paling mendasar dari kedua model tersebut adalah dari mana model tersebut di hasilkan. Model dari hasil analisis adalah model observasi dan pada umumnya model tersebut bermasalah.

Model pada proses sintesis adalah model kreatif yang dihasilkan oleh perancang sesuai dengan batasan-batasan tertentu.

Sampai disini... modeling yang dimaksud dalam pengembangan dan perancangan sudah sangat jelas perbedaannya. nah selanjutnya apa yang dimaksud dengan dari dunia, bawa ke surga.....

Hal ini yang coba saya simpulkan berkaitan pembahasan tentang model tadi sore. yaitu
  1. Proses perancangan dimulai ketika ada masalah.
  2. Analisa masalah menghasilkan sebuah model
  3. Pada poin ini karena model dihasilkan dari analisa yang berdasarkan pada masalah tertentu, maka dapat dianggap model tersebut tidak setimbang dengan ideal yang ada, karena mungkin ada faktor pengganggu.
  4. Proses berpikir kreatif dengan memposisikan diri sebagai pemecah masalah dan menggunakan bahasa yang sama dengan yang digunakan pada model observasi, menambahkan faktor penggaggu agar tercapai suatu model yang setimbang.
  5. Diperolehlah sebuah model yang baru yang disebut model kreatif, model ini sudah pasti setimbang, jika tidak maka ini bukan solusi dari masalah yang ada,
  6. Model kreatif ini yang digunakan untuk memecahkan masalah yang ada (sintesis).
Dari poin poin diatas, sesuatu yang disebut "dunia adalah tahap 1, awal tahap 2 dan akhir dari tahap 6. yang disebut "surga" adalah akhir tahap 2 sampai awal tahap 6.

Jadi kesimpulannya adalah untuk menyelesaikan suatu masalah, jika tidak atau sulit di selesaikan dengan persamaan yang sudah ada, buatlah model dari masalah tersebut, selesaikan dalam alam pemikiran kita sendiri. hasil nalar dan ide yang ada, dituangkan kedalam bentuk bahasa tertentu, sehingga dapat dimengerti paling tidak pada komunitas tersebut.

Panjang lebar tentang penjelasan, dirasa perlu disediakan ilustrasi dunia dan sorga dalam hal ini, dunia dan surga. Ditunjukkan pada gambar dibawa.
Gambar: Surga dan dunia dari sudut pandang modeling.



No comments:

Post a Comment