Friday, January 24, 2014

Antara Dropbox dan Google Drive

Sepintas tentang dua produk ini.


Kedua produk ini menawarkan tempat penyimpanan data secara cloud, maksudnya adalah menyimpan data di salah satu server yang entah di mana. masing masing produk ini menawarkan kapasitas tertentu

google drive merupakan sebuah aplikasi dari google, bertujuan untuk menyimpan data, mungkin awalnya seperti itu. perkembangan aplikasi ini sampai pada satu titik dimana memungkinkan membuka dokumen microsoft office, misalnya doc, excel, ppt dan laninya. Kemampuan ini lah yang menarik perhatian dari para pengguna yang dalam aktifitas sehari hari membutuhkan aplikasi yang dapat membagikan atau mengedit dokumen secara bersamaan. produk turunan dari drive misalnya drive for desktop.

Dalam hayalan saya saat menggunakan drive for desktop adalah nanti di komputer desktop akan terdapat satu folder yang berisi file yang sama dengan yang ada di google drive. saat pertama kali di sync terlihat yah seperti yang di harapkan.

Setelah pemakaian drive selama beberapa hari dan mau membuka file yang ada di dalam folder komputer. Saat diperhatiakan lebih detail, kenapa semua file berukuran sama (selain file PDF), dan ketika di buka, secara otomatis membuka google doc dihalam browser dan loading pun terjadi.

Dalam benak ini, mungkin perlu diganti default programya dengan cara "open with". Ternyata eh ternyata setelah di buka dengan MS word, isi dari file tersebut adalah link untuk membuka browser. Yah ampun apa apaan ini.... ternyata yang dimaksud dengan setiap file dengan ukuran sama hanyalah "short cut", yang kesemuanya nanti tetap saja harus buka browser yang artinya harus terhubung dengan internet... offline work = tidak bisa...

Dari sudut pandang yang sama (tempat menyimpan di internet dan kemampuan sync dengan desktop). Dropbox memberi cita rasa yang berbeda. yaitu semua file yang telah di sync, akan terdapat pada semua desktop yang terhubung dan di internet. Hal ini memungkinkan kita untuk masi dapat bekerja meskipun tidak sedang terhubung dengan internet.

Isu terhubung dengan internet masi merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dalam negara ini karena internet masi merupakan sesuatu yang belum menjangkau semua area di negeri ini.

Selanjutnya dikembalikan ke pengguna. Kelebihan kerja tanpa harus offline dimungkinkan oleh Dropbox, namun untuk urusan kolaborasi masi lebih fleksibel menggunakan drive...ditambah lagi drive yang memudahkan penggunanya karena mendukung aplikasi google lainnya.

beberapa link untuk penelusuran lebih lanjut


http://www.digitaltrends.com/wp-content/uploads/2012/04/chart1.png

Tuesday, January 21, 2014

Kontrol Relay dengan sms (arduino, gsm dan relay shield), bagian kedua setup modul relay

postingan ini merupakan postingan yang berantai. maksudnya ini adalah bagian yang kedua dari total tiga postingan yang direncanakan, alasanya adalah saya saja tidak suka membaca postingan yang panjang-panjang oleh karena itu setelah menuliskan postingan sebelumnya, jadi perpikir gimana kalau dijadikan beberapa postingan saja berhubung banyak pengalaman yang diceritakan dalam mengkonfigurasi setiap modul (shield) sebelum di pakai sebagai alat kontrol relay dengan sms.

2. modul relay shield. modul yang di pakai adalah produksi dfrobot, mengapa memilih modul ini? karena modul ini yang tersedia di pasaran lokal (bandung). saat ini modul ini sudah mencapai versi dua, dengan perubahan yang sangat signifikan. mari kita melihat bentuk fisik dari kedua versi dari modul ini


relay shield versi 1
relay shield versi 2

dari gambar di atas, yang awalnya tanpa pin konfigurasi (versi 1), menjadi sangat banyak pin konfigurasi (versi 2) bahkan sampai ada konektor tambahan untuk servo, push button untuk reset system dan selekor state prog atau run. untuk fitur yang lain silahkan berkunjung ke halaman ini.

pada versi satu secara default relay terkoneksi pada :
D2 -> COM1
D3 -> COM2
D4 -> COM3
D5 -> COM4

map koneksi ini tidak akan ada masalah jika di pasangkan dengan modul gprs shield, karena tidak ada pin yang konflik. sementara

pada versi dua secara default relay terkoneksi pada :
D2 -> COM1
D7 -> COM2
D8 -> COM3
D10 -> COM4

map koneksi ini akan menyebabkan masalah karena pin D7 dan D8 digunakan juga dalam proyek ini sebagai pin softwareSerial agar mikrokontroler dapat berkomunikasi dengan modul gprs shield. namun karena pada versi dua memiliki kemampuan untuk konfigurasi pin sehingga hal ini tidak terlalu bermasalah. 

misalnya kita menganggap relay yang akan dikendalikan hanya 1 (relay D2). maka kita harus melepas jumper yang terdapat pada D7 dan D8 seperti pada gambar di bawah.



di bagian tengah, di samping kiri dari IC yang berwarna putih, merupakan tempat konfigurasi relay map, dan terlihat bahwa yang terhubung dengan relay hanya D2 untuk D7, D8, dan D10 jumper dihubugnkan dengan IO dari zigbee. 

pengalaman waktu menggunakan modul ini adalah di konfigurasi map relay tadi, saat hanya menggunakan modul gprs shield dan arduino, maka perogram berjalan dengan lancar, namun ketika menambahkan modul relay shield, kok ada masalah yah......setelah di perhatikan ternyata, perlu konfigurasi map relay lebih lanjut. karena pin yang saling konflik.

bagian kedua berakhir di sini.

Monday, January 20, 2014

Kontrol Relay dengan sms (arduino, gsm dan relay shield), bagian pertama setup modul gprs

jika di search sudah banyak sekali refernesi untuk membuat

hasil pencarian di google dengan kata kunci kontrol relay dengan sms

  1. http://telinks.wordpress.com/tag/kontrol-relay-via-sms/
  2. http://delta-electronic.com/article/2012/03/an0187-aplikasi-kendali-peralatan-dan-monitoring-kondisi-sensor-melalui-sms/
  3. http://www.instructables.com/id/Control-the-relays-via-GPRS-SMS/?ALLSTEPS
  4. http://www.serasidis.gr/circuits/smscontrol/smscontroller.htm
  5. http://www.acmesystems.it/beeboard_gsm
setelah di cari di internet ternyata sudah banyak yang membuat hal yang sama, namun mengapa masi coba untuk di bahas lagi? jawabanya adalah mungkin yang di bahas pada blog ini adalah lebih generik dengan modul modul yang tersedia di pasaran, dan blog tidak terikan dengan produk tertentu (jualan produk).

modul yang digunakan :

dari ketiga modul ini tentunya yang tidak perlu di konfigurasi awal adalah modul arduino, konfigurasi awal maksudnya setingan hardware, karena sudah berupa dev board yang siap pakai, bedakan istilah ini dengan memprogramnya... n_nV

langkah awal yang dilakukan adalah memastikan bahwa modul modul yang di gunakan berfungsi sebagaimana yang di harapkan.

1. modul gprs shield : modul ini adalah modul yang berfungsi untuk menerima sms. pada modul ini terdapat submodul yang merupakan bagian inti dari modul ini yaitu sim900. Parts ini sudah berupa modul yang di paket dalam bentuk IC dengan antarmuka usart. Pada waktu dibeli modul ini memiliki konfigurasi default yaitu jenis sms PDU dan baudrate serial = 0 (auto baudrate), dan masi ada lagi yang lain. tapi untuk proyek ini, dua hal itu yang perlu di perhatikan.

konfigurasi yang harus dilakukan adalah mengubah jenis sms menjadi TEXT dan mengubah baudrate menjadi sesuai dengan baudrate komunikasi serial yang digunakan (19200).

pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara mengubah dua konfigurasi di atas... betul juga yah..???

caranya adalah dengan menggunakan arduino sebagai antarmuka awal konfigurasi, kodenya dapat di ambil di sini, pada test pertama dengan nama Test Setup. Perlu di perhatikan sim900 perlu di aktifkan manual dengan menekan tombol yang ada pada shield di bagian tepi dari shield ini, tahan sekitar tiga detik. Perhatikan lampu yang indikator sinyalnya, awalnya akan berkedip dengan cepat. jika kedipan sudah lambat(sekitar satu detik tiap kedipan) artinya modul sudah terhubung dengan jaringan telekomunikasi sesuai dengan kartu yang digunakan (jangan lupa menggunakan sim card yang aktif). 

sebagai antarmuka dengan komputer dapat menggunakan hyperterminal atau yang sejenisnya dengan baudrate (19200) sesuai dengan contoh program yang digunakan.

jangan lupa untuk membuka device menager pada windows properties untuk mengetahui Port(com) berapa yang terdaftar sebagai arduino.

setelah modul terhubung dengan komputer, biasanya pada hyperterminal belum akan menampilkan apa apa, atau terkesan belum terhubung (tombol open di tekan). jika terjadi hal seperti ini, coba matikan modul gprs nya dengan cara menekan selama kurang lebih 3 detik tombol yang tadi. biasanya akan muncul "yyyyyyyyyy" itu artinya koneksi sudah berhasil tetapi baudratenya masi salah. coba di restart lagi, dan ketik at terus enter, ulangi proses ini (at + enter) sampai ada balasan ok dari mesin (modul gprs).

setelah ada balasan ok dari mesin ini berarti modul gprs siap di konfigurasi. ada tiga perintah yang harus di ketikkan masing masing perintah di akhri dengan menekan enter :

set baudrate :
at+ipr=19200

set format sms :
at+cmgf=1

save setting yang di lakukan :
at&w

setelah langkah ini dilakukan. maka setup modul gprs telah selesai dilakukan.

ref sim900 : at+command, design
referensi kode di tutorial ini





Monday, January 13, 2014

Cyber physical system, tinjauan pribadi

sebenarnya ini bukan new draft yang pertama yang dibuat untuk membahas tentang cyber physical system, bingung juga. apakah tulisan ini akan berbentuk sebuah kajuan ilmiah tentang Cyber Physical System (CPS), atau dikemas dalam ulasan ringan sehingga asik untuk di baca. mungkin ulasan ringan aja dulu, agar istilah ini bisa lebih akrap dimata, tembus ke pikiran, dan turun ke hati untuk dicintai...

mulai dengan pencarian di google.com, ternyata sudah banyak yang mempublikasikan cerita tentang CPS

"Cyber-physical system adalah system yang menggabungkan antara aspek Cyber (koputasi) dan dunia fisik"
Sistem apa yang ada di bayangan kita (background eletkro) tentang CPS ini. Akan terpikirkan...gabungan dengan dunia fisik, bukannya itu yang embedded system lakukan selama ini... seperti apa bentuk CPS ini???

saya coba menjembatani hayalan kita dengan memadankan istilah CPS dengan istilah yang mungkin lebih cepat orang membayangkannya. yaitu Internet Of Things (IoT). Istilah ini pasti langsung terbayang tentang..internet, browser, ada things yang terhubung dengan internet, dan ada things yang dapat di kendali melalui internet. namun pada penerapannya mungkin tidak sesederhana yang kita hayalkan. tapi tak apa lah. nama nya saja analogi.


yang ingin disampaikan pada gambar diatas yaitu, pisahkan pemahaman kita menjadi dua, internet dan fisik. dengan embedded system sebagai yang menjembatani. penelitan yang lebih memfokuskan pada tujuan akhir informasi dapat dilihat pada halaman web browser termasuk dalam kelompok IoT, sementara penelitian yang memfokuskan pada tujuan akhirnya adalah komputasi data fisik yang dilakukan oleh device (embedded system).

agak kabur, memang, karena dalam embedded system yang mengarahakan ke fisik juga memerlukan komputasi. juga memerlukan pengindraan untuk mengulah data fisik yang ada dilingkungan. atau memang setelah diolah datanya menjadi informasi pada embedded system, bukan nantinya juga akan di kirim ke internet agar bisa di lihat pada web browser...

tanda tanya, tanda tanya pada paragraf diatas memang benar dan memang sulit untuk menghindar dari "internet" ujung dari informasi yang dinamis.

sudut pandang bahwa semua, saat ini pasti akan ke halaman web browser, memang benar. namun, yang ingin ditekankan di sini adalah sistem yang menggabungkan antara komputasi dan fisik (CPS), berwujud embedded system yang didalamnya memiliki kemampuan utama yaitu mampu menghitung perubahan fisik yang terjadi pada lingkungan dan memberi tanggapan dengan batasan waktu tertentu. hal ini di mungkinkan karena spesifikasi system yang semakin canggih, dan persamaan matematis canggih yang terdapat didalam system.

persamaan matematis yang canggih karena peroses pengembangan persamaan matematis sebulum diterapkan pada sistem sudah melewati berbagai tahap, misalnya pemodelan, simulasi, emulasi, dengan tingkat prediktif yang dapat diterima, sesuai dengan tanggapan pada percobaan fisik (manual). misalnya proses percobaan lab yang dilakukan untuk menghitung kecepatan grafitasi, dengan menggunakan bola yang di jatuhkan.

berdasarkan artikel yang dibaca, percobaan pemodelan gaya gravitasi, bertujuan untuk mentukan tools yang sesuai dengan kebutuhan dengan kasusnya adalah simulasi persamaan pada tools yang digunakan, dilengkapi dengan pembuktian dengan percobaan fisik.

konteksnya blog, kepanjangan juga akan mengakibatkan kekurangan asikan dalam membaca berikut ini adalah list referensi yang diacu:

A Ball Goes to School – Our Experiences from a CPS Design Experiment | 
Cyber Physical Systems Design Group

Tools simulasi dan modeling-riset akademisi

teori tentang hibrid system juga kayaknya asik

Map CPS yang bisa dijadikan acuan

"Isu yang ada pada dunia CPS adalah bagaimana merancang sebuah system (CPS) yang terprediksi, dalam jaringan, dan scalable" referensi

link tontonan yang asik

Wednesday, January 8, 2014

Antara model based design dan platform based design

Dalam artikel cyber physical system (CPS), menyebutkan bahwa model based design sama dengan meet in the meddle metodologi, sementara pada buku gasjki mengungkapkan meet in the meddle metodologi diterapkan juga pada platform based design. yang dipermasalahkan adalah, apakah kedua istilah ini sama atau tidak.

yang diceritakan diatas (meet in the meddle) adalah design proses dari kedua motode design.

penjelasan dari masing masing istilah adalah sebagai berikut :
model based design. adalah sebuah perancangan yang dimulai dari pemodelan, yang di maksud dengan meet in the meddle, dimana pertemuan fungsional model yang telah diubah ke dalam arsitektur software dan bertemu dengan platform hardware yang dalam keadaan ini telah desesuikan dengan kebutuhan arsitektur software.
http://www.mathworks.com/model-based-design/ dan http://www.doc.ic.ac.uk/~jnm/book/pdf/ch8.pdf



dari sudut pandang yang berbeda, paltform based design ingin menekankan pada pengembengan system embedded yang proses pengembangan tidak dimulai dari perancangan hardware, melainkan memulai dari aplikasi dalam hal ini yang dimaksud dengan aplikasi adalah platform di buat untuk mendukung beberapa fungsional dan menjadi range dari jenis aplikasi yang dapat dikembangkan diatas platform tersebut.
http://www.eetimes.com/document.asp?doc_id=1204965



dari dua proses perancangan ini dapat disimpulkan bawa model based design, menitik beratkan pada model aplikasi yang akan dikembangkan sehingga dalam penerapannya model besed design akan lebih ditekankan pada proses simulasi. sementara platform based design menitik beratkan ketersediaan platform yang dapat menjadi dasar dari beberapa aplikasi tertentu karena dukungan fungsional dari plartform yang cukup luas(terbatas pada domoin aplikasi tertentu).

akhirnya dapat disimpulkan juga kaitan antara model based design dan platform based design...


Saturday, January 4, 2014

apa...malam minggu di lab

rancananya mau posting yang agak serius tetapi pas sampai di lab, ternyata lumayan rame. dan waktu masuk keraungan. tiba tiba ada teman di samping meja berkata... "apa...malam minggu di lab" hahahhahah jadi deh cerita malam ini agak tidak serius.

mungkin ada beberapa cerita atau catatan yang ingin dibagi pada edisi malam ini.

mari kita tinjau kembali, mengapa tiba tiba jadi ingin ngetik blog lagi.
"mungkin karena kangen"... kangen sama siapa??
"mungkin karena ingin eksis lagi" kalo ingin eksis sih, dari dulu memang ingin eksis #cie...cie
"atau ingin berbagi..?" kalau ini sih terlalu standar....

intermeso. sempat termenung saat membaca artikel ini : http://www.pgbovine.net/early-stage-PhD-advice.htm yang perlu digaris bawahi adalah "bookmark this page and read it once a week"
mengapa....perlu membaca artikel ini setiap minggu. mungkin karena sebagai student pada level ini sering lepas kontrol dan terbuai dengan keadaan saat itu. sehingga fokus...tapi agak tidak tepat sasaran.

nah berdasarkan link ini lah blog ini di aktifkan. yaitu agar tetap bisa "on treck" dalam melakukan penelitian apa saja....ada tulisan yang dihasilkan tiap minggu, apa pun itu.... maksudnya adalah disetiap minggu ada hasilnya.

ok... akhirnya dapat juga dituangkan dalam beberapa serangkaian paragraf (maksud di atas)....Lanjut.

nah untuk mendukung terwujudnya sebuah karya tulis di akhir minggu....apa yang coba dilakukan...
yang pertama adalah mencari tools pendukung agar tetap fokus dengan apa yang dikerjakan. sebenarnya menurut saya, bekerja didepan komputer yang terkoneksi dengan internet, "bagaikan berbelanja tanpa daftar belanjaan". mengapa demikian, karena ketika membuka halaman browser, terkadang yang pertama dibuka bukan apa yang akan kita cari tetapi apa yang menjadi rutinitas kita di internet, misalnya membaca komik One Piece, setalah lewat hari selasa atau rabu (tanggal terbit di setiap minggu), yang ada adalah setiap kali membuka browser di hari senin dan selasa hampir pasti membuka situs komik online.

Tools yang pertama yang digunakan adalah task timer (https://chrome.google.com/webstore/detail/task-timer/aomfjmibjhhfdenfkpaodhnlhkolngif) program pada browser chrome ini dapat membuat waktu yang delewatkan dapat berarti karena, ada catatan apa saja yang sudah dilakukan dalam setiap task yang dengan sadar kita definisikan.

Tools yang kedua, mungkin hampir mirip dengan ide fatigue system untuk pengendara. system ini di konfigurasikan untuk mengeluarkan suara setiap 5 menit. tujuannya agar selalu mengetahui bahwa 5 menit telah berlalu, dan apa yang sedang kita kerjakan. lumayan. tetapi program pada alat ini blum maksimal sehingga masi boros batre.... n_nV -- source (https://www.sparkfun.com/products/12069)



lumayan lah untuk malam ini, setidaknya ada yang di publish



Thursday, January 2, 2014

Kebangkitan kembali (hallo dunia)

mulai menulis blog lagi. sebelumnya sudah perna punya blog tapi tidak di urus atau penyedia jasa blok sudah di mendelet dirinya sendiri (posterious).

Mantan teman(baca wahyu) di lab mengispirasi lagi untuk menulis blog dengan penambahan blog barunya (http://bigredcity.blogspot.com/) di blogger. ternyata cukup beralasan untuk memulai menulis blog lagi. karena apa yang di lakukan selama ini dokumentasinya cukup tersebar, ada yang di HP, google keep dan s-note. semua terpencar, mengapa tidak coba di satukan lagi di sini dan dapat menginspirasi orang lain yang membacanya.

karana saya senang menilisa dokumen dengan menggunakan latex, maka hal pertama yang saya cari yaitu bagaimana mengubah file tex ke dalam bentuk HTML. setelah sekitar dua jam waktu yang digunakan untuk mecari cara yang sesui dengan keinginan (tidak rumit) ternyata tidak temukan cara yang asik (menurut saya) untuk membuat file tex menjadi HTML. Sebelum waktu malam ini habis dengan mencari hal yang asik untuk mebuat tex menjadi HTML. ada baiknya menorehkan jejak awal tahun dimana kebangkitan semangat untuk menilis blog kembali