Friday, December 19, 2014

Keterbatas dan keterkejutan

Hp lama yang digunakan kembali, masalah yang pertama adalah apps yang ada sekarang terus berkembang, tidak luput juga dengan ukuran nya. menjadikan hp lama tidak berdaya untuk di instal dengan apps yang ada saat ini. oh yah. kita bicara tentang android yah. bukan yang lain

apps Hengout buatan google jadi program messangger andalan saya. tapi ketika di instal pada hp yang lama dalam hal ini Samsung ACE. ternyata tidak memungkinkan karena storege nya yang sangat terbatas, apa lagi ketika masuk apps yang namanya google play service. yang ampun otomatis apps yang lain tidak bisa instal.

HP lama yang dipenuhi dengan aplikasi messangger saja... begitulah, di samsung ACE ini udah ada WA dan BBM. ingin tambah dengan Hengout. hem.... jadi tanda tanya nich.

saat akan menginstal Hengout, memori full karena dimakan habis oleh google play sevice, kemudian apps tersebut saya uninstal... ambil Hengout yang ternyata ukurannya tidak kecil juga yaitu 30Mb, langsung cengar cengir karena berhasil nginstal...

ternyata eh ternyata. Hengout perlu google play service untuk bisa jalan... wah apa apaan inich....akhirnya dengan berat hati mengunistal Hengoutnya... dan apa yang terjadi... eh ternyata setingan apps talk bawaan google yang lama bisa jalan kembali... yah udah dech....

google play sevice saya lepas. hengout saya lepas... dan sekarang hengout bisa jalan dengan lancar.... xixixixi... Proses yang aneh


Install Hengout di HP lama.

  1. uninstal google play service.
  2. instal google hengout
  3. uninstal google hengout.


hasilnya kita akan mendapatkan apps Gtalk yang lama dan berjalan selayaknya apps messangger Hengout... sip dech. peringatan low storage juga mati.... yah sudah lah...


Tuesday, October 7, 2014

Kaitan dengan sesuatu yang harus terus bertumbuh

Pada Sistem yang lebih kompleks dari yang ada saat ini, diperlukan abstraksi yang lebih tinggi untuk menangani proses pada hardware yang sama.

ilustrasi pada modul sim900.

Thursday, October 2, 2014

Masalah cost dalam pengembangan embedded system




Mengapa sekarang cost yang mahal ada pada software engineer. 


jawab


karena untuk menggunakan semua kemampuan dari hardware yang semakin kompleks maka diperlukan sebuah software yang canggih, dengan itu diperlukan waktu yang lama untuk mengembangkan software oleh software engineer.

referensi
  • http://electronicdesign.com/products/verification-and-software-dominate-eda-s-future

Tuesday, September 30, 2014

LCD 4x20, Modul klasik yang masih asik


Ceritanya dimulai dari saat pengembangan perangkat yang membutuhkan modul LCD karakter 4x20. Modul ini adalah sebuah modul LCD karakter yang terdiri dari 4 barus dan 20 kolom.

Sebenarnya Perkenalan dengan modul ini sudah terjadi sejak lama, kurang lebih 8 tahun yang lalu, waktu itu menggunakan LCD 2x16. Menurut datasheet yang diperoleh, karakteristik dari LCD 4x20 mirip dengan LCD 2x16. Sehingga dalam pikiran saya hal ini tidak sulit untuk di jalani kembali. yang menjadi tantangannya adalah uC yang digunakan, berbeda dengan waktu lalu.

Seperti biasa, percobaan dimulai dengan mencari apakah sudah perna ada orang yang membuat kode atau librari modul ini sebelum nya dengan target uC yang digunakan saat ini. dan kemungkinan besar pasti sudah ada, lebih mengejutkan lagi saya menemukan dua library gihub yang mempublikasikan librari dari modul ini yang telah mereka buat.

Langkah selanjutnya adalah mencoba program tersebut. dan hasilnya adalah negatif. kedua library tersebut tidak dapat berjalan dengan baik, atau bahkan dapat dikatakan harus diberi sentuhan agar dapat digunakan sesuai dengan yang diinginkan. Sementara itu ada masalah lain yang mengnatui di pikiran, yaitu perbedaan tegangan kerja antar uC dengan modul.

Tegangan kerja modul LCD adalah 5v DC sementara tengangan kerja uC yang digunakan adalah 3.3 v DC. Ada kekawatiran dalam pikiran yaitu, perbedaan tengangan kerja ini dapat mempengaruhi proses antarmuka antara modul dan uC. Penarasan berlanjut, dengan mencari video di internet yang menampilkan percobaan yang berhasil antarmuka modul dengan uC, dan ternyata videonya juga sudah ada di internet. dari semua video yang ada, semuanya menunjukkan percobaan yang berhasil dengan cara hubungkan langsung, yaitu langsung menghubungkan kaki uC ke kaki control dan data pada modul.

Percaya diri pun bertambah, namun masi tetap pusing karena pikiran ini selalu berasumsi bahwa, apa yang telah di posting di internet sudah pasti benar dan akan selalu berhasil. Namun untuk kasus yang satu ini. asusmi itu salah. Di suatu ketika, saya bertekat untuk keluar dari kebiasaan atau dari pendirian selama ini dan rasa malas.

Saat itu saya coba untuk mengambil devboard dari uC yang digunakan dan menyolderkan kaki idc pada modul LCD. yang percobaan sebelumnya saya lakukan pada uC yang sudah terpasang pada board yang telah di kastem sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan tekat tersebut, dilakukan percobaan program diatas devboard dan LCD.

Hasilnya masi sama. kode yang didapat dari internet ternyata masi tetap tidak bisa jalan, meskipun pin dan portnya sudah disesuaikan dengan library yang diperoleh. untuk diketahui dua library yang saya peroleh tersebut, memiliki perbedaan cara mengakses modul yaitu, menggunakan cara komunikasi 8-bit dan komunikas 4-bit.

Dampak yang signifikan dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. misalnya dari jumlah kabel yang nantinya akan menghubungkan modul dengan uC. Jika dalam desain perangkatnya mengharuskan modul terpasang pada kesing sehingga diperlukan kabel penghubung untuk menghubungkan board dengan modul. selain itu, jalur pada PCB Lebih sedikit sehingga area board dapat digunakan oleh rangkaian yang lain.

Saya rasa cukup basa basinya. berikut ini adalah contoh program yang sangat sederhana dan langsung pada penampakan satu karakter. oh ya... projek ini di kembangkan diatas keil uVision. namun sangat mungkin untuk menjalankannya diatas Coocox atau IDE yang lain sesuai dengan keterikatan kita dengan IDE/ Text editor yang kita gunakan.




Kode dari program ini adalah :
1:  /*  
2:   * main.c  
3:   *  
4:   * Created on: Sep 30, 2014  
5:   *   Author: Ricky  
6:   */  
7:    
8:  #include "stm32f4xx.h"  
9:  #include "stm32f4xx_gpio.h"  
10:  #include "stm32f4xx_rcc.h"  
11:  #include "stm32f4_discovery.h"  
12:    
13:  // Port yang digunakan  
14:  #define LCD_GPIO_D GPIOE  
15:  #define LCD_GPIO_C GPIOB  
16:    
17:  // Pin data yang digunakan  
18:  #define LCD_D4 GPIO_Pin_12  
19:  #define LCD_D5 GPIO_Pin_13  
20:  #define LCD_D6 GPIO_Pin_14  
21:  #define LCD_D7 GPIO_Pin_15  
22:    
23:  // pin control yang digunakan  
24:  #define LCD_RS GPIO_Pin_12  
25:  #define LCD_EN GPIO_Pin_13  
26:    
27:    
28:  // resume control pada LCD  
29:  #define HD44780_CLEAR                                0x01  
30:    
31:  #define HD44780_HOME                              0x02  
32:    
33:  #define HD44780_ENTRY_MODE                           0x04  
34:       #define HD44780_EM_SHIFT_CURSOR            0  
35:       #define HD44780_EM_SHIFT_DISPLAY       1  
36:       #define HD44780_EM_DECREMENT            0  
37:       #define HD44780_EM_INCREMENT            2  
38:    
39:  #define HD44780_DISPLAY_ONOFF                      0x08  
40:       #define HD44780_DISPLAY_OFF                   0  
41:       #define HD44780_DISPLAY_ON                 4  
42:       #define HD44780_CURSOR_OFF                 0  
43:       #define HD44780_CURSOR_ON                 2  
44:       #define HD44780_CURSOR_NOBLINK             0  
45:       #define HD44780_CURSOR_BLINK            1  
46:    
47:  #define HD44780_DISPLAY_CURSOR_SHIFT          0x10  
48:       #define HD44780_SHIFT_CURSOR            0  
49:       #define HD44780_SHIFT_DISPLAY            8  
50:       #define HD44780_SHIFT_LEFT                 0  
51:       #define HD44780_SHIFT_RIGHT              4  
52:    
53:  #define HD44780_FUNCTION_SET                 0x20  
54:       #define HD44780_FONT5x7                     0  
55:       #define HD44780_FONT5x10                4  
56:       #define HD44780_ONE_LINE                0  
57:       #define HD44780_TWO_LINE                8  
58:       #define HD44780_4_BIT                     0  
59:       #define HD44780_8_BIT                     16  
60:    
61:  #define HD44780_CGRAM_SET                      0x40  
62:    
63:  #define HD44780_DDRAM_SET                      0x80  
64:    
65:    
66:  void LCD_Initialize(void);  
67:  void LCD_GoTo(unsigned char, unsigned char);  
68:  void LCD_WriteText(char *);  
69:  void LCD_WriteData(u8 dataToWrite);  
70:  void LCD_WriteNibble(u8 nibbleToWrite);  
71:  void CharLCD_Delay(int Count);  
72:  void LCD_WriteCommand(u8 commandToWrite);  
73:    
74:    
75:  int main(void)  
76:  {  
77:   LCD_Initialize();  
78:   LCD_GoTo(1,1);  
79:   LCD_WriteText("LCD 4x20");  
80:   LCD_GoTo(1,2);  
81:   LCD_WriteText("Modul    KLASIK!!");  
82:   LCD_GoTo(1,3);  
83:   LCD_WriteText("yang masih");  
84:   LCD_GoTo(13,4);  
85:   LCD_WriteText("ASIK!!");  
86:    
87:   while(1)  
88:   {  
89:   }  
90:    
91:  }  
92:    
93:  void LCD_Initialize(void)  
94:  {  
95:       GPIO_InitTypeDef GPIO_InitStructure;  
96:       vu8 i = 0;  
97:       vu32 delayCnt = 0;  
98:    
99:       RCC_AHB1PeriphClockCmd(RCC_AHB1Periph_GPIOE, ENABLE);  
100:       RCC_AHB1PeriphClockCmd(RCC_AHB1Periph_GPIOB, ENABLE);  
101:    
102:    
103:       GPIO_InitStructure.GPIO_Pin  = LCD_D4|LCD_D5|LCD_D6|LCD_D7;  
104:       GPIO_InitStructure.GPIO_Speed = GPIO_Speed_100MHz;  
105:       GPIO_InitStructure.GPIO_Mode = GPIO_Mode_OUT;  
106:       GPIO_InitStructure.GPIO_OType = GPIO_OType_PP;  
107:    
108:       GPIO_Init(LCD_GPIO_D, &GPIO_InitStructure);  
109:    
110:       GPIO_InitStructure.GPIO_Pin  = LCD_RS|LCD_EN;  
111:       GPIO_Init(LCD_GPIO_C, &GPIO_InitStructure);  
112:    
113:       GPIO_ResetBits(LCD_GPIO_C, LCD_RS | LCD_EN );  
114:    
115:       for(delayCnt = 0; delayCnt < 300000; delayCnt++);  
116:    
117:       for(i = 0; i < 3; i++)  
118:       {  
119:            LCD_WriteNibble(0x03);  
120:            for(delayCnt = 0;delayCnt < 30000; delayCnt++);  
121:       }  
122:    
123:       LCD_WriteNibble(HD44780_HOME);  
124:    
125:       for(delayCnt = 0;delayCnt < 6000; delayCnt++);  
126:    
127:       LCD_WriteCommand(HD44780_FUNCTION_SET |  
128:                            HD44780_FONT5x7 |  
129:                            HD44780_TWO_LINE |  
130:                            HD44780_4_BIT);  
131:    
132:       LCD_WriteCommand(HD44780_DISPLAY_ONOFF |  
133:                            HD44780_DISPLAY_OFF);  
134:    
135:       LCD_WriteCommand(HD44780_CLEAR);  
136:    
137:       LCD_WriteCommand(HD44780_ENTRY_MODE |  
138:                            HD44780_EM_SHIFT_CURSOR |  
139:                            HD44780_EM_INCREMENT);  
140:    
141:       LCD_WriteCommand(HD44780_DISPLAY_ONOFF |  
142:                            HD44780_DISPLAY_ON |  
143:                            HD44780_CURSOR_ON |  
144:                            HD44780_CURSOR_BLINK);  
145:    
146:       LCD_WriteCommand(HD44780_CLEAR);  
147:  }  
148:    
149:  void LCD_GoTo(unsigned char x, unsigned char y)  
150:  {  
151:       u8 position;  
152:    
153:       switch(y) {  
154:            case 1:  
155:                 position = x - 0x01;  
156:                 break;  
157:            case 2:  
158:                 position = x + 0x3F;  
159:                 break;  
160:            case 3:  
161:                 position = x + 0x13;  
162:                 break;  
163:            case 4:  
164:                 position = x + 0x53;  
165:                 break;  
166:            default:  
167:                 break;  
168:       }  
169:       LCD_WriteCommand(position | 0x80);  
170:    
171:  }  
172:    
173:  void LCD_WriteTextXY(char * text, u8 x, u8 y)  
174:  {  
175:       LCD_GoTo(x,y);  
176:       LCD_WriteText(text);  
177:  }  
178:    
179:  void LCD_WriteText(char * text)  
180:  {  
181:       while((*text !=0) && (*text != 13))  
182:             LCD_WriteData(*text++);  
183:  }  
184:    
185:  void LCD_WriteData(u8 dataToWrite)  
186:  {  
187:       GPIO_WriteBit(LCD_GPIO_C, LCD_RS, Bit_SET);  
188:    
189:       LCD_WriteNibble(dataToWrite >> 4);  
190:       LCD_WriteNibble(dataToWrite & 0x0F);  
191:    
192:  }  
193:    
194:  void LCD_WriteCommand(u8 commandToWrite)  
195:  {  
196:       GPIO_WriteBit(LCD_GPIO_C, LCD_RS, Bit_RESET);  
197:       LCD_WriteNibble(commandToWrite >> 4);  
198:       LCD_WriteNibble(commandToWrite & 0x0F);  
199:    
200:  }  
201:    
202:  void LCD_WriteNibble(u8 nibbleToWrite)  
203:  {  
204:       GPIO_WriteBit(LCD_GPIO_C, LCD_EN, Bit_SET);  
205:       GPIO_WriteBit(LCD_GPIO_D, LCD_D4, (nibbleToWrite & 0x01));  
206:       GPIO_WriteBit(LCD_GPIO_D, LCD_D5, (nibbleToWrite & 0x02));  
207:       GPIO_WriteBit(LCD_GPIO_D, LCD_D6, (nibbleToWrite & 0x04));  
208:       GPIO_WriteBit(LCD_GPIO_D, LCD_D7, (nibbleToWrite & 0x08));  
209:       CharLCD_Delay(0x1F000); // tundaan yang paling cepat yang masi dapat berjalan  
210:       GPIO_WriteBit(LCD_GPIO_C, LCD_EN, Bit_RESET);  
211:    
212:  }  
213:    
214:  void CharLCD_Delay(int Count)  
215:  {  
216:       while(Count--)  
217:       {  
218:       }  
219:  }  
220:    

Kode ini sebenarnya saya gabungkan dari beberapa sumber di internet yaitu:
Namun, kode tersebut tidak dapat langsung digunakan, sehingga saya berikan beberapa sentuhan asik. sampai bisa berjalan dengan baik (setidaknya menurut saya).

Friday, April 11, 2014

Cerita tentang seorang pemula (John)

Pada suatu ketika, ada seorang anak muda yang mendapat tantangan dari seorang yang mengerti banyak hal lebih dari seorang anak muda ini. misalkan saja anak muda ini bernama John, sementara seorang yang banyak pengetahuannyanya bernama Tobias. Karena John adalah seorang yang memiliki tingkat penasaran yang tinggi, serta motivasi untuk terus meningkatkan peradaban manusia, akhirnya dia menerima tantangan dari Tobias yaitu, buatlah suatu bangunan yang monumental, saya tidak akan membatasi detail dari bangunan tersebut, dan dimana bangunan itu harus dibangun, yang harus kamu perhatikan adalah saya pasti akan menanyakan apa alasan kamu membangun bangunan tersebut, sampai ke pertanyaan yang sedetail mungkin, yang bahkan orang orang sebelum kita belum perna menanyakan pertanyaan tersebut. Jaminan untuk John adalah, dia dapat menggunakan apa saja dan semuanya itu akan di tanggung oleh Tobias.

Petualangan John dimulai dari sini...

Thursday, April 3, 2014

Studi mengubah pikiran

Berdasar diskusi dengan advisor pada munggu ini. beliau berkata, proses menempu studi ini tidak lain adalah proses merubah pikiran. apakah yang dimaksud dengan statement ini adalah mencuci otak.

Penjelasan pun berlanjut. Mengapa disebut mengubah pikiran.
Pikiran tempat dimana kesimpulan kesimpulan tentang kebenara di olah...dan diputuskan bahwa kesimpulan tertentulah yang benar pada saat itu.

Misalnya kita akan keluar rumah. Diluar sedang panas terik, sementara kita memiliki pilihan apakah akan menggunakan topi atau menggunakan payung. Kedua pilihan ini baik, tetapi kita pasti memilih salah satu untuk menggunakannya. Kesimpulan pemilihan ini berdasarkan pikiran.

Jika ditanyakan kepada saya, apa yang saya pilih, maka jawabannya adalah payung. Mengapa, Karena pikiran saya tertuju pada barang tersebut. mengapa bisa demikian, karena bersarkan pada pengalaman atau masalalu, saya lebih sukah menggunakan payung daripada topi.

Kembali pada topik "Mengubah Pikiran". bagaimana caranya kita dapat mengubah pikiran sehingga saat ditawarkan menggunakan topi atau payung, kita dapat memilih topi. Proses pengubahan ini yang dilakukan dalam studi yang saya tempu sekarang.

Proses ini berlangsung dengan cara, pada awalnya adalah paksaan, menagapa paksaan karena kita akan mengubah  proses pengambilan keputusan, yang awalnya adalah payaung penjadi topi... paksaan ini akan berlanjut menjadi kebiasaan. Sehingga paksaan hilang, menjadi kebiasaan dan pikiran berubah.

Sesuatu yang benar dibangun dari perilaku yang diakui secara luas. Sehingga ketika kita mulai merasa ada paksaan, jangan jangan ada pikiran yang berubah....

Monday, February 24, 2014

Cerita pagi ini, traktiran istimewa

Hari baru di minggu yang baru, banyak semangat dan harapan positif di pagi hari, coba ditangkap satu persatu dan apa yang terjadi...beginilah ceritanya

Pagi ini akhirnya semangat itu dieksekusi setelah sudah dua minggu direncanakan dan sudah sekitar 6 bulan libur dari kegitan tersebut, yaitu olah raga. akhirnya tadi pagi disempatkan untuk joging meskipun hanya diatas treatmill. Bisalah 20mnt saja ditambahkan angkat angkat dikit sekedar kasi tau ke otot kalau jangan lemes terus, sekali sekali kencang dikit....juga sehat..

Setelah olah raga, pasti lapar...cari sarapan dulu sebelum ke kampus. Pilihan sarapan pagi ini, masi sama dengan hari hari sebelumnya yaitu...nasi pecel...asiklah pagi pagi, makan nasi pecel yang baru selesai dimasak...sebelumnya semua terasa biasa, kemudian terjadi lah hal yang tidak biasa....

Tiba-tiba... advisor saya mapir di tempat sarapan yang sama, dan dimulai kah cerita-carita yang tidak terjadi diruangan kuliah atau bimbingan mingguan....kesempatan nich, sangat tepat untuk menceritakan hal hal yang diluar penelitian.

Pembicaraan pun dimulai oleh beliau, pertanyaan standar...tinggal di mana...saya pun langsung melahap bulat bulat pertanyaan tersebut. diskusi pun terus berlanjut, saya menceritakan kisah saya sampai di kampus ini, dan siapa saja orang yang terkait didalamnya. Orang tersebut sebagian besar berada di ring dua atau tiga dari advisor saya, termasuk taman saya adalah keponakan beliau juga... ok. cukup dengan diskusi latar belakang tersebut, pembicaraan pun mulai menyangkut "Politik yang merambah di bidang Pendidikan"

Sampai pada satu pemisalan (n/b advisor saya jago memetafora sehingga apa yang sulit di pahami menjadi mudah), beliau menceritakan jiga rasa keilmuan/meneliti sudah mulai tercampur dengan politik, maka kebanggan kita sebagai orang dibidang pendidikan, mendidik, meneliti, dan merekayasa demi kemajuan suatu peradaban, akan hilang dan menjadi tidak ada rasanya lagi (sori, jika saya memoles cerita ini sediki, karena untuk menyampaikannya perlu kalimat yang sedikit berbunga agar terkesan bukan kalimat biasa).

Hal diatas terungkap ketika pembicaraan mulai mengarah ke daerah tempat saya dibesarkan, dan begitu juga advisor saya, meskipun setelah smp beliau berpindah domisili. Dulu waktu komunitas(baca : mayoritas) tersebut mulai dibangun, semangat awalnya masi ada dan para pendiri masi memegang teguh semangat tersebut. Namun setelah jaman berganti dan semangat tersebut tidak sempurnah transfer para murid, maka terjadilah peristiwa tarik menarik kepentingan dan berbuah seperti yang terjadi saat ini (para lulusan dari kubuh lain,untuk dapat menginjil harus ada sertifikat tertentu). Sayang sekali, sementara yang dituakan tidak meninggalakan mandat apapun, yang mudah malah bersaing saling menjatuhkan untuk medapatkan tahta tersebut, padahal mereka menyampingkan hal yaitu, mereka semua bekerja diladang Tuhan.

Ok, cerita diparagraf sebelumnya sangatlah sulit dicernah, namun itulah yang terjadi di kampung saya saat ini. Topik pembicaraan pun sedikit bergeser, membahas tentang kerja sama tentang universitas yang ada di daerah saya, hal yang hampir sama pun terjadi di univ yang ada di daerah saya. Para pendidik mulai kehilangan rasa kebanggaannya dan saling tikung untuk mendapatkan sesuatu yang bersifat material yang di hasilkan bukan dari sesuatu yang ilmuah. Hal ini yang tersus dilakoni sampai sampai proses mendidik orang mudah untuk menuju masa depan yang lebih beradap pun terabaikan, menjadi sekedar, bahkan tidak dapat bertampak apa apa pada daerah sendiri...(kesedihan sampai disini saja).

Sebelumnya kita buat batasan dulu, yang dimaksud dapat membangun adalah tanpa campur tangan orang lain atau para ahli...Nah, beginilah metafora dari advisor saya pagi ini.... Kita semua dapat membangun rumah... ok... siapa pun itu pasti dapat membangun rumah, pekerja kantoran, tukang bangunan dan insinyur. namun hanya mereka yang mengerti cara membangun dengan perencanaan dan desain awal yang matang yang dapat menghasilkan rumah dengan bentuk yang diingikan dan lebih kokoh bila diterjang oleh badai.

Metafora diatas ditujukan ke pada para ahli yang melupakan kemampuan utama mereka yaitu terus belajar, mengajar dan meneliti. Mereka bisa saja menggarap diluar bidang keahliannya, namun yang dapat dihasilkan hanyalah sesuatu yang secukupnya, untuk dapat sesuatu yang lebih, kerjakanlah keahlian kita dan nikmati prosesnya, maka yang akan dihasilkan adalah sesuatu yang kokoh, dan tahan teradap terjangan apa pun.

Ok sekian dulu cerita nongkrong asik dengan advisor di pagi hari, dengan cerita daerah, politik dan metaforanya...tidak ketinggalan traktiran nya.... n_nV (kesempatan yang datang dari surga....)

Monday, February 17, 2014

Memproyeksikan diri dengan penelitian yang ada didunia, Hipotesis

Dalam pendidikan paskasarjana, kita pasti diminta untuk menulis peper/ karya tulis yang adalah bukti bahwa kita telah melakukan penelitian dibidang tersebut dan telah dipublikasikan pada suatu konferensi.



Saat ini saya coba menunjukkan dimana posisi awal dari menulis peper dan mengirimkannya ke sebuah konferensi.

Ada ungkapan, agar kita dapat masuk dalam suatu bidang penelitian maka, buat peper dan kirimkan ke kongerensi yang membahas tentang bidang penelitian tersebut.

Ungkapan diatas itu benar, tetapi bagaimana proses sebenarnya yang ada dibalik ungkapan tersebut, fokus pada “buat pepar dan kirimkan ke konferensi”

Bagaimana proses peper itu dibuat, mungkin akan banyak pertanyaan yang muncul, diantaranya

Peper apa yang mau di tulis?
Untuk menulis harus mulai dari mana?
Minat bidang penelitian?
Takut apa yang dikerjakan telah di kerjakan oleh orang lain?
Takut di sebut plagiat.

Dan masi banyak lagi pertanyaan yang menyangkut kekawatiran kita sendiri.

Saya coba menggali sebenarnya dimana proses menulis itu berawal/ dimuali

“dimana proses menulis itu berawal/ dimuali”

Proses menulis dimulai saat kita tau apa yang akan ditulis. Hal yang akan ditulis adalah penelitian yang kita lakukan.

Penelitian apa yang kita lakukan, dapat diketahui dengan salah satu cara, mencari tau samapi sejauh mana saat ini penelitian dalam bidang yang kita minati.

Proses mencari tau tersebut dengan cara, membaca dan mengikuti artikel yang ada dalam suatu konferensi, yang mungkin di jadikan target kita untuk mempublikasikan penelitian kita.

Pelajari peper yang di publikasikan pada konferensi teresebut yang sesuai dengan minat kita. Tentukan suatu titik untuk memulai penelitian kita.

Mulai penelitian dari titik yang sudah di tentukan. Di sinilah proses menulis itu berawal




Saturday, February 15, 2014

Membaca Peper, Point Of View

Dari suatu sudut pandang, membaca peper ilmia ternyata tidak gampang dan memakan waktu, ditambah lagi jika peper tersebut sangat menarik, banyak sitasinya dan banyak juga dasar ilmu yang tidak kita mengerti. Untuk mengerti keilmuan yang dibahas, sudah otomatis kita harus melihat referensi dan mencari referensi yang kira-kira ilmunya belum kita mengerti.

mencari dan membaca paper yang di sitasi juga sama rumitnya. untuk menyelesaikan satu paper dengan menjelaja ke peper peper yang disitasinya kurang lebih dapat menghabiskan waktu satu minggu. Jika membaca peper diharuskan pada suatu mata kulia, dengan tuntutan setiap minggu harus merangkum lima buah peper....yah ampun satu peper aja untuk bisa dibaca dengan asik perlu waktu sekitar satu minggu, apa lagi ini 5 peper, berarti harus 5 minggu.....

OK.... dua paragraf di atas jika di tinjau dari sudut pandang terntu, yaitu untuk membaca satu paper perlu membaca peper yang disitas, dan untuk membuat tugas mingguan (membaca lima peper) adalah hal yang mustahil.....

Dari suatu sudut pandang, membaca peper ilmiah ternyata tidak gampang dan memakan waktu, ditambah lagi jika peper tersebut sangat menarik, banyak sitasinya dan banya juga dasar ilmu yang tidak kita mengerti. Untuk mengerti keilmuan yang dibahas, sudah otomatis kita harus melihat referensi dan mencari referensi yang kira kira ilmunya belum kita menerti.

mencari dan membaca peper yang di sitasi juga sama rumitnya. untuk menyelesaikan satu peper dengan menjelaja ke peper peper yang disitasinya kurang lebih dapat menghabiskan waktu satu minggu. jika membaca peper diharuskan pada suatu mata kulia, dengan tuntutan setiap minggu harus merangkum lima buah peper...maka untuk menyelesaikan tugas lima peper ini, gunakanlah satu peper utama dengan 5 peper atau lebih pada peper sitasinya.

Maka dengan itu tugas lima peper bisa diatasi, bahkan kita bisa memasukan rangkuman lebih dari 5 peper karena peper sitasi juga ikut dimasukkan...dan hal itu merupakan nilai tambah dari tugas ini....

Thursday, February 13, 2014

Kesempatan = Eksis, Tentang INVITED P A P E R

Selama bebrapa saat, menempu quest baru ini, telah bertemu dengan tulisa tulisan undangan, sangat senang ketemu dengan tulisan undangan ini karena hampir seluruh yang dicara atau pun yang tidak dicara dipaparkan dengan asik dalam tulisan mereka.

Namun maksud saya menulis blog disiang ini adalah...kesempatan = eksis.

Kesempatan, ada di mana mana, tetapi setiap kali kita tidak mendapatkannya karena belum ada persiapan. ok hal itu adalah masalah yang lain.

Apa yang dilakukan ketika kesempatan tersebut sudah ditangan....menggenggamnya sekuat mungkin jangan sampai lepas....itu juga tidak mungkin, karena biasanya kesempatan itu berbatas waktu. mau diapakan saja pasti akan selesai.

Kaitannya dengan paper yang sementara di baca... "INVITED PAPER" = kesempatan bagi mereka yang menerima undangannya.

Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para terundang untuk lebih memperkenalkan diri lagi, apa saja yang sudah mereka kerjakan dengan cara mengsitasi tulisan tersebut. Sehingga, untuk melihat hal apa saja yang terkait dengan topik undangan yang masi ada hubungannya dengan penelitian dari yang terundang, maka langsung saja lompat ke daftar pustaka. Control + F ketik nama yang terundang, Ting...... muncullah judul judul karya tulis dengan penulis yang sama dengan yang terundang.


Wednesday, February 12, 2014

Point of view, Requirement

Dalam perancangan selalu dimulai dengan wawancara kebutuhan atau masalah yang diutarakan oleh user, selanjutnya engineer dengan segala daya upaya mengsarikan bahan bahan yang sudah ada menjadi sekumpulan requirement.

Requirement atau dalam bahasa indonesia adalah syarat, tuntutan atau kebutuhan. Dari sisi engineer pasti akan menulisakan spesifikasi perangkat (Product Requirement) dari system tersebut, haruslah titik-titik, titik-titik, dan titik-titik.

Berdasarkan diskusi kemarin sore, mendapat pencerahan tentang requirement. Syarat apa yang harus ada pada sautu perangkat, agar perangkat tersebut dapat bersaing dipasaran.

Ternyata Requirement saja belum cukup. kata ini harus ditambahkan dengan kata lainnya sehingga menjadi.
  • Product Requirement.
  • Functional  Requirement.
  • Value Requirement.
Jika definisi dari Value Requirement ini jelas dan di jalankan sesuai rencana, maka perangkat tersebut dapat dipastikan berhasil di lapangan. Hal ini karena saat proses mengembangan, sudah memperhitungkan nilai apa yang didapat oleh pengguna (user).

Tuesday, February 11, 2014

Pemodelan, kesetimbangan

Bimbingan hari ini,

Sore tadi, dengan berani berangkat ketemu advisor, tanpa membawa progres dari hasil pembicaraan pertemuan sebelumnya, hanya dengan berbekal satu gambar yang belum lengkap dan satu kalimat sakti "jika tidak bisa diselesaikan di dunia, maka bawa ke surga dan eksekusi, setelah itu kembalikan hal tersebut ke dunia".

Begitu saktinya kalimat tersebut sehingga pembicaraan pun tentang kalimat tersebut mengalir dengan indahnya sampai harus dihentikan karena ada anak calon dibimbing, tiba tiba memecah konsentrasi dan datang dengan ide ide yang sangat berbeda dari topik pembicaraan sebelumnya.

Tentang pertemuan hari ini, beginilah kisahnya.....

Sebagai pembuka, saya menunjukkan sebuah grafik yang sudah di tambahkan dengan beberapa diagram sebagai idenya. Hal ini adalah sangat wajar karena untuk memulai sebuah percakapan dengan advisor, perlu triger yang membuat beliau tertarik sehingga dengan asiknya ide-ide dan tanggapan mengalir memenuhi ruang pertemuan senjah tadi.

Tanggapan dan sepakat mulai mengalir dari pada mahasiswa yang hadir. Beliau mulai memaparkan ide-ide yang ada, bahwa jika merancang sesuatu rancanglah sampai pada tahap atau komponen yang akan memberikan umpan balik pada sesuatu tersebut, sehingga proses yang terjadi dapat terus berputar dan terus digunakan sampai batas waktu tertentu.

Berbicara tentang komponen yang memberikan umpan balik atau kata asiknya adalah memberikan tanggapan. Tanggapan memang perlu sebagai cross cek apakah yang dikerjakan sudah sesuai atau tidak dengan hal hal yang telah ditentukan....

kayaknya mulai kurang asik nich membahas grafik yang pertama. jika memang begitu adanya, lompat saja ke "dunia agar dapat dibawa ke surga"

Topik yang kedua yang dibicarakan dengan beliau bertolak dari sebuah rutinitas proses perancangan dan pengembangan sebuah system. Ada tiga hal umum yang sering dilakukan dalam proses ini, yaitu Analisis, Modeling, dan Sintesis.

Sudut pandang yang coba dibangun adalah pada proses analisis, hasilnya adalah sebuah model, sama halnya pada proses sintesis, awalnya adalah model. Disini muncul pertanyaan, apakah yang dimaksud model pada proses analisis sama dengan model para proses sintesis.???

Pembicaraan mulai asik nich, tujuan yang sebenarnya adalah untuk meng sinkron kan istilah yang digunakan, agar pada kemudian hari tidak terjadi perbedaan pemahaman pada istilah yang digunakan.

Modeling....proses pemodelan, sementara "model" menurut advisor adalah representasi dari sesuatu untuk dipahami oleh orang atau komputer, menggambarkan bahasa tertentu yang bermaksud menunjukkan sebuah kesetimbangan.

Ambil kata kesetimbangan.

Kesetimbangan yang dimkasud disini adalah model tersebut adalah sebuah persamaan, kondisi setimbang.

Jika ditanyak apakah model dari analisis dan sintesis adalah sama, ternyata tidak. hal yang paling mendasar dari kedua model tersebut adalah dari mana model tersebut di hasilkan. Model dari hasil analisis adalah model observasi dan pada umumnya model tersebut bermasalah.

Model pada proses sintesis adalah model kreatif yang dihasilkan oleh perancang sesuai dengan batasan-batasan tertentu.

Sampai disini... modeling yang dimaksud dalam pengembangan dan perancangan sudah sangat jelas perbedaannya. nah selanjutnya apa yang dimaksud dengan dari dunia, bawa ke surga.....

Hal ini yang coba saya simpulkan berkaitan pembahasan tentang model tadi sore. yaitu
  1. Proses perancangan dimulai ketika ada masalah.
  2. Analisa masalah menghasilkan sebuah model
  3. Pada poin ini karena model dihasilkan dari analisa yang berdasarkan pada masalah tertentu, maka dapat dianggap model tersebut tidak setimbang dengan ideal yang ada, karena mungkin ada faktor pengganggu.
  4. Proses berpikir kreatif dengan memposisikan diri sebagai pemecah masalah dan menggunakan bahasa yang sama dengan yang digunakan pada model observasi, menambahkan faktor penggaggu agar tercapai suatu model yang setimbang.
  5. Diperolehlah sebuah model yang baru yang disebut model kreatif, model ini sudah pasti setimbang, jika tidak maka ini bukan solusi dari masalah yang ada,
  6. Model kreatif ini yang digunakan untuk memecahkan masalah yang ada (sintesis).
Dari poin poin diatas, sesuatu yang disebut "dunia adalah tahap 1, awal tahap 2 dan akhir dari tahap 6. yang disebut "surga" adalah akhir tahap 2 sampai awal tahap 6.

Jadi kesimpulannya adalah untuk menyelesaikan suatu masalah, jika tidak atau sulit di selesaikan dengan persamaan yang sudah ada, buatlah model dari masalah tersebut, selesaikan dalam alam pemikiran kita sendiri. hasil nalar dan ide yang ada, dituangkan kedalam bentuk bahasa tertentu, sehingga dapat dimengerti paling tidak pada komunitas tersebut.

Panjang lebar tentang penjelasan, dirasa perlu disediakan ilustrasi dunia dan sorga dalam hal ini, dunia dan surga. Ditunjukkan pada gambar dibawa.
Gambar: Surga dan dunia dari sudut pandang modeling.



Friday, January 24, 2014

Antara Dropbox dan Google Drive

Sepintas tentang dua produk ini.


Kedua produk ini menawarkan tempat penyimpanan data secara cloud, maksudnya adalah menyimpan data di salah satu server yang entah di mana. masing masing produk ini menawarkan kapasitas tertentu

google drive merupakan sebuah aplikasi dari google, bertujuan untuk menyimpan data, mungkin awalnya seperti itu. perkembangan aplikasi ini sampai pada satu titik dimana memungkinkan membuka dokumen microsoft office, misalnya doc, excel, ppt dan laninya. Kemampuan ini lah yang menarik perhatian dari para pengguna yang dalam aktifitas sehari hari membutuhkan aplikasi yang dapat membagikan atau mengedit dokumen secara bersamaan. produk turunan dari drive misalnya drive for desktop.

Dalam hayalan saya saat menggunakan drive for desktop adalah nanti di komputer desktop akan terdapat satu folder yang berisi file yang sama dengan yang ada di google drive. saat pertama kali di sync terlihat yah seperti yang di harapkan.

Setelah pemakaian drive selama beberapa hari dan mau membuka file yang ada di dalam folder komputer. Saat diperhatiakan lebih detail, kenapa semua file berukuran sama (selain file PDF), dan ketika di buka, secara otomatis membuka google doc dihalam browser dan loading pun terjadi.

Dalam benak ini, mungkin perlu diganti default programya dengan cara "open with". Ternyata eh ternyata setelah di buka dengan MS word, isi dari file tersebut adalah link untuk membuka browser. Yah ampun apa apaan ini.... ternyata yang dimaksud dengan setiap file dengan ukuran sama hanyalah "short cut", yang kesemuanya nanti tetap saja harus buka browser yang artinya harus terhubung dengan internet... offline work = tidak bisa...

Dari sudut pandang yang sama (tempat menyimpan di internet dan kemampuan sync dengan desktop). Dropbox memberi cita rasa yang berbeda. yaitu semua file yang telah di sync, akan terdapat pada semua desktop yang terhubung dan di internet. Hal ini memungkinkan kita untuk masi dapat bekerja meskipun tidak sedang terhubung dengan internet.

Isu terhubung dengan internet masi merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dalam negara ini karena internet masi merupakan sesuatu yang belum menjangkau semua area di negeri ini.

Selanjutnya dikembalikan ke pengguna. Kelebihan kerja tanpa harus offline dimungkinkan oleh Dropbox, namun untuk urusan kolaborasi masi lebih fleksibel menggunakan drive...ditambah lagi drive yang memudahkan penggunanya karena mendukung aplikasi google lainnya.

beberapa link untuk penelusuran lebih lanjut


http://www.digitaltrends.com/wp-content/uploads/2012/04/chart1.png

Tuesday, January 21, 2014

Kontrol Relay dengan sms (arduino, gsm dan relay shield), bagian kedua setup modul relay

postingan ini merupakan postingan yang berantai. maksudnya ini adalah bagian yang kedua dari total tiga postingan yang direncanakan, alasanya adalah saya saja tidak suka membaca postingan yang panjang-panjang oleh karena itu setelah menuliskan postingan sebelumnya, jadi perpikir gimana kalau dijadikan beberapa postingan saja berhubung banyak pengalaman yang diceritakan dalam mengkonfigurasi setiap modul (shield) sebelum di pakai sebagai alat kontrol relay dengan sms.

2. modul relay shield. modul yang di pakai adalah produksi dfrobot, mengapa memilih modul ini? karena modul ini yang tersedia di pasaran lokal (bandung). saat ini modul ini sudah mencapai versi dua, dengan perubahan yang sangat signifikan. mari kita melihat bentuk fisik dari kedua versi dari modul ini


relay shield versi 1
relay shield versi 2

dari gambar di atas, yang awalnya tanpa pin konfigurasi (versi 1), menjadi sangat banyak pin konfigurasi (versi 2) bahkan sampai ada konektor tambahan untuk servo, push button untuk reset system dan selekor state prog atau run. untuk fitur yang lain silahkan berkunjung ke halaman ini.

pada versi satu secara default relay terkoneksi pada :
D2 -> COM1
D3 -> COM2
D4 -> COM3
D5 -> COM4

map koneksi ini tidak akan ada masalah jika di pasangkan dengan modul gprs shield, karena tidak ada pin yang konflik. sementara

pada versi dua secara default relay terkoneksi pada :
D2 -> COM1
D7 -> COM2
D8 -> COM3
D10 -> COM4

map koneksi ini akan menyebabkan masalah karena pin D7 dan D8 digunakan juga dalam proyek ini sebagai pin softwareSerial agar mikrokontroler dapat berkomunikasi dengan modul gprs shield. namun karena pada versi dua memiliki kemampuan untuk konfigurasi pin sehingga hal ini tidak terlalu bermasalah. 

misalnya kita menganggap relay yang akan dikendalikan hanya 1 (relay D2). maka kita harus melepas jumper yang terdapat pada D7 dan D8 seperti pada gambar di bawah.



di bagian tengah, di samping kiri dari IC yang berwarna putih, merupakan tempat konfigurasi relay map, dan terlihat bahwa yang terhubung dengan relay hanya D2 untuk D7, D8, dan D10 jumper dihubugnkan dengan IO dari zigbee. 

pengalaman waktu menggunakan modul ini adalah di konfigurasi map relay tadi, saat hanya menggunakan modul gprs shield dan arduino, maka perogram berjalan dengan lancar, namun ketika menambahkan modul relay shield, kok ada masalah yah......setelah di perhatikan ternyata, perlu konfigurasi map relay lebih lanjut. karena pin yang saling konflik.

bagian kedua berakhir di sini.

Monday, January 20, 2014

Kontrol Relay dengan sms (arduino, gsm dan relay shield), bagian pertama setup modul gprs

jika di search sudah banyak sekali refernesi untuk membuat

hasil pencarian di google dengan kata kunci kontrol relay dengan sms

  1. http://telinks.wordpress.com/tag/kontrol-relay-via-sms/
  2. http://delta-electronic.com/article/2012/03/an0187-aplikasi-kendali-peralatan-dan-monitoring-kondisi-sensor-melalui-sms/
  3. http://www.instructables.com/id/Control-the-relays-via-GPRS-SMS/?ALLSTEPS
  4. http://www.serasidis.gr/circuits/smscontrol/smscontroller.htm
  5. http://www.acmesystems.it/beeboard_gsm
setelah di cari di internet ternyata sudah banyak yang membuat hal yang sama, namun mengapa masi coba untuk di bahas lagi? jawabanya adalah mungkin yang di bahas pada blog ini adalah lebih generik dengan modul modul yang tersedia di pasaran, dan blog tidak terikan dengan produk tertentu (jualan produk).

modul yang digunakan :

dari ketiga modul ini tentunya yang tidak perlu di konfigurasi awal adalah modul arduino, konfigurasi awal maksudnya setingan hardware, karena sudah berupa dev board yang siap pakai, bedakan istilah ini dengan memprogramnya... n_nV

langkah awal yang dilakukan adalah memastikan bahwa modul modul yang di gunakan berfungsi sebagaimana yang di harapkan.

1. modul gprs shield : modul ini adalah modul yang berfungsi untuk menerima sms. pada modul ini terdapat submodul yang merupakan bagian inti dari modul ini yaitu sim900. Parts ini sudah berupa modul yang di paket dalam bentuk IC dengan antarmuka usart. Pada waktu dibeli modul ini memiliki konfigurasi default yaitu jenis sms PDU dan baudrate serial = 0 (auto baudrate), dan masi ada lagi yang lain. tapi untuk proyek ini, dua hal itu yang perlu di perhatikan.

konfigurasi yang harus dilakukan adalah mengubah jenis sms menjadi TEXT dan mengubah baudrate menjadi sesuai dengan baudrate komunikasi serial yang digunakan (19200).

pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara mengubah dua konfigurasi di atas... betul juga yah..???

caranya adalah dengan menggunakan arduino sebagai antarmuka awal konfigurasi, kodenya dapat di ambil di sini, pada test pertama dengan nama Test Setup. Perlu di perhatikan sim900 perlu di aktifkan manual dengan menekan tombol yang ada pada shield di bagian tepi dari shield ini, tahan sekitar tiga detik. Perhatikan lampu yang indikator sinyalnya, awalnya akan berkedip dengan cepat. jika kedipan sudah lambat(sekitar satu detik tiap kedipan) artinya modul sudah terhubung dengan jaringan telekomunikasi sesuai dengan kartu yang digunakan (jangan lupa menggunakan sim card yang aktif). 

sebagai antarmuka dengan komputer dapat menggunakan hyperterminal atau yang sejenisnya dengan baudrate (19200) sesuai dengan contoh program yang digunakan.

jangan lupa untuk membuka device menager pada windows properties untuk mengetahui Port(com) berapa yang terdaftar sebagai arduino.

setelah modul terhubung dengan komputer, biasanya pada hyperterminal belum akan menampilkan apa apa, atau terkesan belum terhubung (tombol open di tekan). jika terjadi hal seperti ini, coba matikan modul gprs nya dengan cara menekan selama kurang lebih 3 detik tombol yang tadi. biasanya akan muncul "yyyyyyyyyy" itu artinya koneksi sudah berhasil tetapi baudratenya masi salah. coba di restart lagi, dan ketik at terus enter, ulangi proses ini (at + enter) sampai ada balasan ok dari mesin (modul gprs).

setelah ada balasan ok dari mesin ini berarti modul gprs siap di konfigurasi. ada tiga perintah yang harus di ketikkan masing masing perintah di akhri dengan menekan enter :

set baudrate :
at+ipr=19200

set format sms :
at+cmgf=1

save setting yang di lakukan :
at&w

setelah langkah ini dilakukan. maka setup modul gprs telah selesai dilakukan.

ref sim900 : at+command, design
referensi kode di tutorial ini





Monday, January 13, 2014

Cyber physical system, tinjauan pribadi

sebenarnya ini bukan new draft yang pertama yang dibuat untuk membahas tentang cyber physical system, bingung juga. apakah tulisan ini akan berbentuk sebuah kajuan ilmiah tentang Cyber Physical System (CPS), atau dikemas dalam ulasan ringan sehingga asik untuk di baca. mungkin ulasan ringan aja dulu, agar istilah ini bisa lebih akrap dimata, tembus ke pikiran, dan turun ke hati untuk dicintai...

mulai dengan pencarian di google.com, ternyata sudah banyak yang mempublikasikan cerita tentang CPS

"Cyber-physical system adalah system yang menggabungkan antara aspek Cyber (koputasi) dan dunia fisik"
Sistem apa yang ada di bayangan kita (background eletkro) tentang CPS ini. Akan terpikirkan...gabungan dengan dunia fisik, bukannya itu yang embedded system lakukan selama ini... seperti apa bentuk CPS ini???

saya coba menjembatani hayalan kita dengan memadankan istilah CPS dengan istilah yang mungkin lebih cepat orang membayangkannya. yaitu Internet Of Things (IoT). Istilah ini pasti langsung terbayang tentang..internet, browser, ada things yang terhubung dengan internet, dan ada things yang dapat di kendali melalui internet. namun pada penerapannya mungkin tidak sesederhana yang kita hayalkan. tapi tak apa lah. nama nya saja analogi.


yang ingin disampaikan pada gambar diatas yaitu, pisahkan pemahaman kita menjadi dua, internet dan fisik. dengan embedded system sebagai yang menjembatani. penelitan yang lebih memfokuskan pada tujuan akhir informasi dapat dilihat pada halaman web browser termasuk dalam kelompok IoT, sementara penelitian yang memfokuskan pada tujuan akhirnya adalah komputasi data fisik yang dilakukan oleh device (embedded system).

agak kabur, memang, karena dalam embedded system yang mengarahakan ke fisik juga memerlukan komputasi. juga memerlukan pengindraan untuk mengulah data fisik yang ada dilingkungan. atau memang setelah diolah datanya menjadi informasi pada embedded system, bukan nantinya juga akan di kirim ke internet agar bisa di lihat pada web browser...

tanda tanya, tanda tanya pada paragraf diatas memang benar dan memang sulit untuk menghindar dari "internet" ujung dari informasi yang dinamis.

sudut pandang bahwa semua, saat ini pasti akan ke halaman web browser, memang benar. namun, yang ingin ditekankan di sini adalah sistem yang menggabungkan antara komputasi dan fisik (CPS), berwujud embedded system yang didalamnya memiliki kemampuan utama yaitu mampu menghitung perubahan fisik yang terjadi pada lingkungan dan memberi tanggapan dengan batasan waktu tertentu. hal ini di mungkinkan karena spesifikasi system yang semakin canggih, dan persamaan matematis canggih yang terdapat didalam system.

persamaan matematis yang canggih karena peroses pengembangan persamaan matematis sebulum diterapkan pada sistem sudah melewati berbagai tahap, misalnya pemodelan, simulasi, emulasi, dengan tingkat prediktif yang dapat diterima, sesuai dengan tanggapan pada percobaan fisik (manual). misalnya proses percobaan lab yang dilakukan untuk menghitung kecepatan grafitasi, dengan menggunakan bola yang di jatuhkan.

berdasarkan artikel yang dibaca, percobaan pemodelan gaya gravitasi, bertujuan untuk mentukan tools yang sesuai dengan kebutuhan dengan kasusnya adalah simulasi persamaan pada tools yang digunakan, dilengkapi dengan pembuktian dengan percobaan fisik.

konteksnya blog, kepanjangan juga akan mengakibatkan kekurangan asikan dalam membaca berikut ini adalah list referensi yang diacu:

A Ball Goes to School – Our Experiences from a CPS Design Experiment | 
Cyber Physical Systems Design Group

Tools simulasi dan modeling-riset akademisi

teori tentang hibrid system juga kayaknya asik

Map CPS yang bisa dijadikan acuan

"Isu yang ada pada dunia CPS adalah bagaimana merancang sebuah system (CPS) yang terprediksi, dalam jaringan, dan scalable" referensi

link tontonan yang asik

Wednesday, January 8, 2014

Antara model based design dan platform based design

Dalam artikel cyber physical system (CPS), menyebutkan bahwa model based design sama dengan meet in the meddle metodologi, sementara pada buku gasjki mengungkapkan meet in the meddle metodologi diterapkan juga pada platform based design. yang dipermasalahkan adalah, apakah kedua istilah ini sama atau tidak.

yang diceritakan diatas (meet in the meddle) adalah design proses dari kedua motode design.

penjelasan dari masing masing istilah adalah sebagai berikut :
model based design. adalah sebuah perancangan yang dimulai dari pemodelan, yang di maksud dengan meet in the meddle, dimana pertemuan fungsional model yang telah diubah ke dalam arsitektur software dan bertemu dengan platform hardware yang dalam keadaan ini telah desesuikan dengan kebutuhan arsitektur software.
http://www.mathworks.com/model-based-design/ dan http://www.doc.ic.ac.uk/~jnm/book/pdf/ch8.pdf



dari sudut pandang yang berbeda, paltform based design ingin menekankan pada pengembengan system embedded yang proses pengembangan tidak dimulai dari perancangan hardware, melainkan memulai dari aplikasi dalam hal ini yang dimaksud dengan aplikasi adalah platform di buat untuk mendukung beberapa fungsional dan menjadi range dari jenis aplikasi yang dapat dikembangkan diatas platform tersebut.
http://www.eetimes.com/document.asp?doc_id=1204965



dari dua proses perancangan ini dapat disimpulkan bawa model based design, menitik beratkan pada model aplikasi yang akan dikembangkan sehingga dalam penerapannya model besed design akan lebih ditekankan pada proses simulasi. sementara platform based design menitik beratkan ketersediaan platform yang dapat menjadi dasar dari beberapa aplikasi tertentu karena dukungan fungsional dari plartform yang cukup luas(terbatas pada domoin aplikasi tertentu).

akhirnya dapat disimpulkan juga kaitan antara model based design dan platform based design...


Saturday, January 4, 2014

apa...malam minggu di lab

rancananya mau posting yang agak serius tetapi pas sampai di lab, ternyata lumayan rame. dan waktu masuk keraungan. tiba tiba ada teman di samping meja berkata... "apa...malam minggu di lab" hahahhahah jadi deh cerita malam ini agak tidak serius.

mungkin ada beberapa cerita atau catatan yang ingin dibagi pada edisi malam ini.

mari kita tinjau kembali, mengapa tiba tiba jadi ingin ngetik blog lagi.
"mungkin karena kangen"... kangen sama siapa??
"mungkin karena ingin eksis lagi" kalo ingin eksis sih, dari dulu memang ingin eksis #cie...cie
"atau ingin berbagi..?" kalau ini sih terlalu standar....

intermeso. sempat termenung saat membaca artikel ini : http://www.pgbovine.net/early-stage-PhD-advice.htm yang perlu digaris bawahi adalah "bookmark this page and read it once a week"
mengapa....perlu membaca artikel ini setiap minggu. mungkin karena sebagai student pada level ini sering lepas kontrol dan terbuai dengan keadaan saat itu. sehingga fokus...tapi agak tidak tepat sasaran.

nah berdasarkan link ini lah blog ini di aktifkan. yaitu agar tetap bisa "on treck" dalam melakukan penelitian apa saja....ada tulisan yang dihasilkan tiap minggu, apa pun itu.... maksudnya adalah disetiap minggu ada hasilnya.

ok... akhirnya dapat juga dituangkan dalam beberapa serangkaian paragraf (maksud di atas)....Lanjut.

nah untuk mendukung terwujudnya sebuah karya tulis di akhir minggu....apa yang coba dilakukan...
yang pertama adalah mencari tools pendukung agar tetap fokus dengan apa yang dikerjakan. sebenarnya menurut saya, bekerja didepan komputer yang terkoneksi dengan internet, "bagaikan berbelanja tanpa daftar belanjaan". mengapa demikian, karena ketika membuka halaman browser, terkadang yang pertama dibuka bukan apa yang akan kita cari tetapi apa yang menjadi rutinitas kita di internet, misalnya membaca komik One Piece, setalah lewat hari selasa atau rabu (tanggal terbit di setiap minggu), yang ada adalah setiap kali membuka browser di hari senin dan selasa hampir pasti membuka situs komik online.

Tools yang pertama yang digunakan adalah task timer (https://chrome.google.com/webstore/detail/task-timer/aomfjmibjhhfdenfkpaodhnlhkolngif) program pada browser chrome ini dapat membuat waktu yang delewatkan dapat berarti karena, ada catatan apa saja yang sudah dilakukan dalam setiap task yang dengan sadar kita definisikan.

Tools yang kedua, mungkin hampir mirip dengan ide fatigue system untuk pengendara. system ini di konfigurasikan untuk mengeluarkan suara setiap 5 menit. tujuannya agar selalu mengetahui bahwa 5 menit telah berlalu, dan apa yang sedang kita kerjakan. lumayan. tetapi program pada alat ini blum maksimal sehingga masi boros batre.... n_nV -- source (https://www.sparkfun.com/products/12069)



lumayan lah untuk malam ini, setidaknya ada yang di publish



Thursday, January 2, 2014

Kebangkitan kembali (hallo dunia)

mulai menulis blog lagi. sebelumnya sudah perna punya blog tapi tidak di urus atau penyedia jasa blok sudah di mendelet dirinya sendiri (posterious).

Mantan teman(baca wahyu) di lab mengispirasi lagi untuk menulis blog dengan penambahan blog barunya (http://bigredcity.blogspot.com/) di blogger. ternyata cukup beralasan untuk memulai menulis blog lagi. karena apa yang di lakukan selama ini dokumentasinya cukup tersebar, ada yang di HP, google keep dan s-note. semua terpencar, mengapa tidak coba di satukan lagi di sini dan dapat menginspirasi orang lain yang membacanya.

karana saya senang menilisa dokumen dengan menggunakan latex, maka hal pertama yang saya cari yaitu bagaimana mengubah file tex ke dalam bentuk HTML. setelah sekitar dua jam waktu yang digunakan untuk mecari cara yang sesui dengan keinginan (tidak rumit) ternyata tidak temukan cara yang asik (menurut saya) untuk membuat file tex menjadi HTML. Sebelum waktu malam ini habis dengan mencari hal yang asik untuk mebuat tex menjadi HTML. ada baiknya menorehkan jejak awal tahun dimana kebangkitan semangat untuk menilis blog kembali